3] Pembunuh Ali, Abdurrahman bin Muljam al-Muradi, dalam banyak kitab disebutkan sebagai paling celakanya manusia di muka bumi. Lihat kitab-kitab semisal Thobaqoot Jil:3 Hal:21 karya Ibnu Sa'ad, Tarikh al-Baghdadi Jil:1 Hal:135, Usud al-Ghabah Jil:4 Hal:24 karya Ibnu Atsir, Qoshos al-Ambiya' Hal:100 karya ats-Tsa'labi.
Alibin Abi Talib, Sampai kepada Hasan dan Husain: Amanat Perdamaian, Keadilan dan Persatuan, Unta seperti dijelaskan di atasadalah diawali oleh penarikan baiat oleh Talhah dan Zubair karena alasan bahwa Khalifah Ali tidak menghukum pembunuh Khalifah Utsman.Ada juga yang berpendapat pemberontakan itu dilatarbelakangi oleh keinginan Talhah
darikiri Shaflina, Norafidah, Alin, Ichah, Alin Lawyer, Aishah, Amran, Herray, Johari dan Zul. Alhamdullillah pada 15 Disember 2013 ( AHAD) yang lalu, ALUMNI MEKAR telah berjaya menghimpunkan lebih 50 bekas pelajar MEKAR sejak tahun 1986, brader dan sister ramai yang hadir memeriahkan majlis. Majlis telah diadakan di Botanikal Garden Ayer
CucuRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma gugur terbunuh di tanah Karbala. Tragis dan mengenaskan. Dan Yazid bin Muawiyah pun jadi tersangka tunggal dalam tragedi ini. Nama Yazid busuk. Bahkan bapaknya Muawiyah radhiyallahu anhu pun tercemar.
AkhirnyaAli bin Abi Thalib pun meninggal pada tanggal 20 Ramadhan 40 H. 661 M. (24 Januari), gugur pada syahid pada usia 63 tahun. Jenaah Al dimandikan oleh Hasan dan Husain. Dengan meningganya Ali bin Abi Thalib maka berakhir pulalah masa al-Khulafua' ar-Rasyidun ,yang berlangsung selama 30 tahun.
Masakekuasaan khulafaur rasyidin yang dimulai sejak Abu Bakar Ash-Shiddiq hingga Ali bin Abi Thalib, merupakan masa kekuasaan khalifah Islam yang berhasil dalam mengembangkan Islam lebih luas. Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan dasar agama Islam di Arab, setelah beliau wafat, gagasan dan ide-idenya diteruskan oleh para khulafaur rasyidin.
. Kisah Tragis para pembunuh Sayyidina Husein. Jikalau saja Rasulullah SAW masih hidup, tentu beliau sangat sedih melihat cucu kesayanganya wafat dibantai habis habisan. Dahulu saja, ketika nabi ditinggal wafat orang orang tercinta seperti sang istri siti Khadijah dan sang paman Abu Thalib, beliau amat sedih dan kehilangan. Bahkan tahun itu dijuluki sebagai Amul Husni yang berarti tahun kesedihan. Namun Allah SWT tentu sangat Adil. Orang orang yang berani mendzalimi dzuriyah Nabi Muhammad SAW, banyak dari mereka yang hidupnya sengsara bahkan mengalami kematian yang tragis. Berikut kisah selengkapnya Imam ibnu Katsir menjelaskan dalam Kitab Bidayah wanihayah, bahwa yang menghabisi dan memotong kepala Sayyidina Husein dengan tombak yaitu Sinan bin Anas. Setelah kepala Sayyidina Husein putus, kemudian kepala itu dibawa dan diserahkan kepada Hawali bin Yazid. Selain itu, ketika kepala sayyidina husein di bawa kepada Ubaidilah bin Ziyad, ia lalu memainkan kepala sayyidina husein dengan ujung tongkatnya sampai mengenai mulut dan hidung SAyyidina Husein. Imam ibnu Katsir menjelaskan, bahwa ada tujuh puluh dua pengikut sayyidina husein yang terbunuh. Dalam kitab Tarikh Alkhulafah, imam suyuti menulis setidaknya ada empat ribu pasukan yang mengepung sayyidina husein dan rombongan. Pasukan itu di kendalikan oleh umar bin saad bin Abi Waqos. Saat terjadinya pembantaian karbala, dunia ini seakan akan behenti selama tujuh hari. Matahari terlihat meratap seperti kain kuning, dan terjadi gerhana matahari dihari itu. Tanda tanda alam lainnya juga muncul, penampakan langit kala itu berwarna memerah enam bulan lamanya. Sungguh menyedihkan peristiwa itu. Dikisahkan juga, Rasulullah SAW dahulu pernah menyaksikan cucunya dibunuh. Imam suyuti mengutip riwayat imam Tirmidzi dari salma. Dahulu, Salma pernah menemui istri Nabi Muhammad yaitu Ummu Salamah yang masih hidup kala itu, beliau menangis. Tragedi karbala dahulu terjadi pada tahun 61 H, sedangkan Ummu Salamah Wafatnya tahun 64 H, Jadi beliau masih menjumpai masa terbunuhnya sayyidna husein. Salma lalu bertanya kepada Ummu Salamah โKenapa engkau menangis?โ Ummu salamah menjawab โTadi malam diriku mimpi melihat Rasulullah yang kepala dan jenggot beliau berdebu. Aku bertanya,โKenapa engkau ya Rosul?โ Rasul menjawab, Diriku barusaja menyaksikan pembunuhan Huseinโ. Ya Allah, begitulah dasyatnya konflik, dan pertarungan kekuasaan zaman dulu. Hanya demi supaya bisa mendapatkan kursi jabatan khalifah, banyak orang buta hatinya sampai tega menghabisi nyawa cucu Nabi. Apa mereka pikir Nabi tidak tahu perbuatan biadab merekaโฆ?, masihkan mereka mengharapkan syafaat nabi kelak diakhirat?. Diantara orang yang terlibat dalam pembantaaian sayyidina Husein adalah umar bin saad bin Abi Waqos. Padahal ia adalah anaknya Sahabat Nabi yang bernama Sahabat saad. Sahabat Saad bin Abi Waqos adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin Rasulullah SAW menjadi Ahli Surga. Namun sayangnya, anaknya yang bernama umar malah terlibat didalam pembantaian cucu Rasulullah SAW. Akhir hidup umar juga sangat malang, ia mati dipenggal oleh Abu Amar Kaisan atas perintah Muhtar Tsaqafi. Kepalanya lalu diberikan kepada Muhammad bin Hanafiyah. Tokoh kedua yang terlibat dalam pembantaain sayyidina husein adalah Ubaidillah bin Ziyad. Ia kala itu menjadi gubernur kufah. Dia jugalah yang mengirim 4000 pasukan untuk mengepung sayyidina husein. Nasib akhir hidup ubaidillah juga sangat tragis, ia dipenggal juga oleh pasukan Muhtar hingga putus kepalanya. pada riwayat lain, dikisahkan bahwa jenazah kepalanya kala itu pernah dimasuki ular, ular itu tinggal dikepala Ubaidillah hingga beberapa saat, setelah itu ular keluar lagi . Orang selanjutnya yang terlibat dalam pembantaain sayyidina husein adalah Samir bin ziajausan. Ia adalah pimpinan tim sayap kiri pasukan yang melakukan serangan kepada sayyidina husein. Diketahu sebelumhya, bahwa Samir ini dulunya adalah sahabat Khalifah Ali bin Abi Thalib. Namun, dikala masa kekuasaan Dinasti Umayyah, ia malah berhaluan membenci Keluarga khalifah Ali. Nasib akhir hidup Samir juga tak kalah tragis, ia mati setelah kepalanya dipenggal oleh Pasukan mukhtar Tsaqaf. Kepalanya lalu diberikan kepada Muhammad bin Hanafiyah, sedangkan tubuhnya menjadi santapan anjing. Orang yang terlibat dalam pembantaaain sayyidina husein selanjutnya adalah sinan bin anas. Setelah Khalifah Yazid bin Muawiyah wafat, sinan lalu merasa ketakutan. Ia lalu memilih bersembunyi sebab banyak orang yang tahu, bahwasanya dialah pembunuh sayyidina husein. Dikabarkan jugaa, bahwa sinan bin Anas mati setelah dibunuh oleh pasukan Muchtar Tsaqafi. Dan ada yang mengatakan juga, bahwa Sinan bin Anas wafat ketika masa kepemerintahan gubernur Hajaz di kufah. Kemudian, sosok yang terlibat dalam tragedi karbala selanjutnya adalah Hurmala bin Kahil Al-Asโadi. Ia dikabarkan yang membunuh Putra sayyidina husein yang masih berumur 6 bulan yaitu Ali Azghar. Saat terjadinya pertempuran karbala, sayyidina husein sempat meminta air untuk putranya yang sedang kehausaan. Namun biadabnya Hurmala malah melesatkan anak panah keleher bayi itu. Akhir hidupnya Hurmala bin kahil juga mengalami kisah tragis, ia mati setelah dieksekusi oleh pasukan mukhtar. Tokoh yang terlibat dalam pembantai sayyidina husein selanjutnya adalah khali bin yazid. Dahulu, setelah kepala sayyidina husein dipenggal, ia lalu menyembunyikan kepala cucu nabi itu di kompor rumahnya. Kelakuan biadab ini kemudian menghantarkan dia kedalam tragedi tragis juga. Diketahui, khali bin yazid mati setelah diibunuh oleh pasukan mukhtar tsaqofi. Tidak hanya dibunuh, ia juga di bakar oleh pasukan mukhtar tsaqofi didepan rumahnya sendiri. Naudzubillah min dzalik. Itulah kisah tragis akhir hidup orang orang yang terlibat dalam pembantaian cucu Nabi Muhammad SAW di karbala. Lihat betapa hinanya mereka di dunia, hidupnya tidak tenang, dirundung kesalahan, dan berakhir dengan kematian tragis. Tentu kejadian kejadian itu baru siksa yang terlihat di dunia saja. belum lagi kelak ketika mereka sudah di akhirat, mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas kezaliman mereka. Api Api nereka akan selalu menunggu para pendosa, orang orang zalim, dan suka menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. Kita sebagai umat muslim, hendaknya selalu menghormati cucu dan dzuriyah Nabi Muhammad SAW. Karena didalam tubuh mereka, mengalir darah suci Nabi Muhammad SAW. Kisah sayyidina husein yang terjadi pada tanggal 10 muharram ini, tentu memberi pelajaran kepada kita agar selalu berada dalam jalan yang benar dan jangan suka menumpahkan darah orang yang tidak berdosa. Sayyidina Husein, meski akhir hidupnya mengenaskan, namun di akhirat, beliau telah sabdakan Nabi kelak menjadi pemimpinya para pemuda pemuda Juga Tradisi Kaum Syiah di Hari Asyuro Untuk Memperingati Peristiwa Karbala
- Mereka yang terlibat dalam pembunuhan Cucu Rasulullah Sayyid Hussain adalah Yazid bin Muawiyah, Ubaidillah bin Ziyad, Umar bin Saโad, seluruh Pasukan Ibnu Ziyad dan penduduk Kufah yang menghianati Al-Hussain. Lantas bagaimana nasib mereka? Yazid bin Muawiyah pada tahun 60 H menjadi raja yang mengaku sebagai Khalifah. Tahun 61 H, Yazid menginstruksikan pembunuhan Al-Hussain, cucu dari Nabi Muhammad SAW. Tahun berikutnya, penduduk Madinah melepaskan baiโat kepada Yazid sebagai reaksi atas pembunuhan Al-Hussain, maka Yazid kemudian mengirimkan pasukannya menyerbu kota Madinah. Yazid menghalalkan selama 3 hari 3 malam untuk pasukannya bebas berbuat apa saja di dalam kota suci Madinah Al Munawwarah. Nasib Para Pembunuh Cucu Rasulullah Tahun berikutnya lagi, 63 H menyusul pergolakan pula di kota Makkah sebagai reaksi atas terbunuhnya Hussain, Yazid kembali mengirimkan pasukannya menggempur kota Makkah Al Mukarramah dengan Manjanik Ketapel Raksasa yang melontarkan batu-batu besar berapi ke dalam kota Makkah hingga sampai mengenai Baitullah Kaโbah. Dan pada tahun ini pula Yazid meninggal dengan misterius pada usia 33 tahun. Tiga tahun kemudian, 66 H Mukhtar Al Tsaqafi juga bangkit menuntut balas kepada para pembunuh Al Hussain dan membentuk tim khusus untuk mengejar para pelaku pembunuhan cucu Rasulullah tersebut. Tahun 67 H, Ubaidillah bin Ziyad terbunuh oleh Pasukan Mukhtar Al Tsaqafi. Dalam riwayat disebutkan bahwa kepala Ibnu Ziyad dikirimkan kepada Mukhtar lalu Mukhtar mengirimkannya kepada Abdullah bin Zubair, dari situ kemudian dikirim ke rumah keluarga Nabi, namun ditolak dan akhirnya diletakkan di emperan Masjid. Banyak orang yang melihat ketika itu ada seekor ular yang masuk ke dalam Kepala Ibnu Ziyad, masuk keluar dari mata dan telinganya lalu bersarang lama dalam kerongkongannya kemudian ular itu pergi. Azab Allah kepada para pembunuh Al Husein sangat pedih. Umar bin Saโad dan anaknya terbunuh oleh Pasukan Mukhtar Al Tsaqafi. Eksekutor yang menyembelih Hussain, yakni Syimr bin Dzil Jausyan juga dibunuh oleh pasukan Mukhtar Al Tsaqafi dan jasadnya dilemparkan kepada anjing-anjing gurun. Ibnu Katsir menegaskan bahwa hampir semua riwayat yang menyebutkan tentang azab dan hukuman yang menimpa para pembunuh Al-Hussain adalah Shahih. [
Hanif Qordowi Sejarah Thursday, 21 Oct 2021, 1626 WIB Sejarah terbunuhnya Ali Bin husein Dalam menyikapi para sahabat dan orang shaleh di masa lalu adalah mencari informasi dari jalur yang shahih , untuk itu narasi sejarah jika tidak menampilkan riwayat yang shahih akan mengakibatkan fitnah besar orang orang yang memiliki kedekatan dengan rasul , harus di ingat baik baik bahwa yazid bin muawiyah tidak pernah untuk membunuh Al Husain bin Ali di karbala. pasukan yang di pimpin oleh Ubaidullah bin Ziyad di kirim oleh Yazid ke daerah khuffah untuk meredam kekacauan di sana, di saat ketika pasukan ini sampai di khuffah posisi Al Husain masih di Makkah dan belum berangkat ke khuffah. Jadi, jika kita sudah memahami bahwa Yazid mengutus Ubaidullah ke khuffah bukan untuk membunuh Al husain. Yang berarti inisiatif untuk membunuh Al Husain adalah inisiatif Ubaidullah sendiri bukan perintah dari Yazid bin Muawiyah. karena jika sasaran Yazid adalah Al Husain tentu saja ia akan mengirim Ubaidullah ke Makkah karena Al Husain berada di Makkah. jadi disini penulis sudah memahami jika Yazid bin Muawiyah tidak bersalah dalam masalah ini. kemudian mengapa Al Husain berangkat menuju khuffah dengan hanya membawa pengawal yang tidak banyak? Dengan Hanya membawa keluarganya saja sekitar kira kira 73 orang , hal itu karena orang-orang khuffah teralalu memberikan iming-iming kepada Al Husain, orang-orang khuffah di Irak mengira sebenarnya sudah dikenal sebagai orang-orang penuh dengan tipu daya Ali bin Thalib sendiri yang wafat di tangan mereka sehingga ada isu istiliah orang-orang khuffah itu hatinya untuk Ali bin Abi Thalib tetapi pedang-pedang mereka mengahabisi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya. orang-orang khuffah memberikan iming-iming kepada Al Husain akan memberikan baiat mereka kepada Al Husain karena mereka tidak suka dengan Yazid, bukan hanya baiat tetapi juga pasukan besar dan juga dukungan yang dari seluruh penduduk irak , mulainya Al Husain tidak langsung percaya kabar itu , maka ia mengirimkan Muslim bin Aqil bin Abi Thalib yaitu sepupu Al Husein menuju ke khfufah untuk melihat keadaan lokasi tersebut, ketika sampai di khuffah muslim menemukan penduduk irak menghendaki Al Husein yang menjadi khalifah, sehingga mereka pun membaitkan Al Husein melalui Muslim bin Aqil. para musisi Al Husein dan muslim sama sekali tidak mengetahui tentang busuknya orang-orang khuffah ini padahal hakikatknya mereka ini lah orang-orang yang paling tidak berpinsip di dalam membela Al Husein, ketika Ubaidullah bin Ziyad di utus oleh yazid bin muawiyah ke khuffah untuk meredakan gejolak di khuffah. malahan, orang-orang khuffah justru ketakutan dan meninggalkan Muslim bin Aqil dengan kira-kira 30 orang pengwalnya , sedangkan di saat itu Ubdaidullah membawa kira-kira mungkin 1000 pasukan , para orang-orang yang katanya mendukung Al Husein justru mereka itu pengecut sejati, mereka meninggalkan Muslim bin Aqil dengan 30 orang pegawalnya, muslim pun di tangkap dan dibunuh oleh Ubaidullah. dan harus di ingat kembali, bahwa yang membunuh Muslim bin Aqil adalah inisiatif Ubaidullah itu sendiri bukan perintah Yazid , karena Yazid bin Muawiyah mengutus Ubadiullah ke khuffah untuk meredam gejolak orang-orang khuffah yang sudah ia ketahui seperti apa watak dan sifat mereka , orang-orang khuffah penuh dengan tipu daya dan licik, sekali lagi penulis ingatkan bahwa Ali bin Abi Thalib gugur di tangan mereka yaitu orang-orang khuffah , Al Husein sendiri tidak tahu apa yang terjadi di Khuffah saat itu , ia berangkat menuju Khuffah karena melihat adanya maslahat dengan hadirnya beliau di sana , beliau hanya membawa 73 orang keluarganya saja, hal ini menujukkan bahwa Al Husein percaya kepada orang-orang khuffah yang berjajnji memberikan dukungan baiat kepada mereka Al Husein , para sahabat rasul saat itu masih hidup seperti Sayid Al Khudri dan juga keluarga Nabi seperti Ibnu Abbas , telah memberikan saran kepada Al Husein untuk tidak berangkat ke Khuffah , mereka telah mengingatkan Al Husein bahwa ayahnya Ali bin Abi Thalib , gugur karena orang orang khuffah , namun Al Husein berangkat dengan rasa bimbang akan baik dan buruknya, lalu ketika Al Husein di pertengahan jalan beliau mendapatkan kabar bohong, bahwa Muslim bin aqil telah di bunuh di Khuffah, Al Husein pun sadar keputusannya ke khuffah adalah sesuatu yang salah , namun keluarga muslim mendesak Al Husein , mereka menuntut Al Husein mencari keadilan atas terbunuhnya Muslim bin Aqil, maka Al Husein pun melanjutkan perjalanan menuju khuffah ketika beliau sampai di karbala , beliau bertemu dengan pasukan yang di bawa oleh Ubaidullah bin Ziyad, disana lah pertempuran yang tidak seimbang itu terjadi , dan disni lah tipu daya orang-orang khuffah berulah , ketika mereka mengetahui Al Husein datang menuju Khuffah mereka tidak memberikan sambutan sama sekali dan ketika terjadi pertemuran di karbala , tidak ada satupun batang hidung orang-orang khuffah yang memberikan pertolonga kepada Al Husein , dan dari sinilah penulis paham bahwa orang-orang Syiah itu jahat busuk akan jiwanya , setelah orang-orang Ubaidullah bin Ziyad membunuh Al Husein dan memenggal kepalanya para ahlul bait dan orang-orang yang mengikuti Al Husein , mereka meletakkan Al Husein di dalam suatu bejana , dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam bukhari di nomor 3748, sangat jelas kali bahwa pembunuh Al Husein di karabala adalah pasukan Ubadiullah bin Ziyad , padahal Ubaidullah bin Ziyad adalah pendukung Ali pada perang Shiffin , dan membela ali pada saat itu , tetapi dengan tanganya itulah Al Husein gugur sebagai seorang syekh, meskipun Yazid bin Umaiyyah tidak bersalah di dalam ini, tapi para ulama sejarah menyalahkan yazid dalam satu hal yaitu , beliau tidak menangkap Ubadiullah dan mengkhisos Ubadiullah , padahal dia sudah jelas menyalahi perintah Yazid dan membunuh Al Husein beserta Alul bait bersamanya dengan sangat keji dan melampaui batas, karena itulah banyak orang-orang menuduh hal-hal negatif kepada Yazid bin Umaiyah Kira-kira itulah sejarah singkat yang penulis bisa sampaikan semoga dari sini bagi para pembaca bisa mengambil pelajaran bahwa dalam menyikapi dalam suatu hal kita harus mengambil jalur tengah yaitu tidak berlebihan dan juga tidak meremehkan, dan kita juga mengambil jalur yang paling shahih karena itu yang paling aman dari pada bakalan timbul sebuah fitnah di massa yang akan datang. sejarah karbala agama Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Sejarah
๏ปฟKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam menyikapi para sahabat dan orang shaleh di masa lalu adalah mencari informasi dari jalur yang shahih , untuk itu narasi sejarah jika tidak menampilkan riwayat yang shahih akan mengakibatkan fitnah besar orang orang yang memiliki kedekatan dengan rasul , harus di ingat baik baik bahwa yazid bin muawiyah tidak pernah untuk membunuh Al Husain bin Ali di yang di pimpin oleh Ubaidullah bin Ziyad di kirim oleh Yazid ke daerah khuffah untuk meredam kekacauan di sana, di saat ketika pasukan ini sampai di khuffah posisi Al Husain masih di Makkah dan belum berangkat ke khuffah. Jadi, jika kita sudah memahami bahwa Yazid mengutus Ubaidullah ke khuffah bukan untuk membunuh Al husain. Yang berarti inisiatif untuk membunuh Al Husain adalah inisiatif Ubaidullah sendiri bukan perintah dari Yazid bin Muawiyah. karena jika sasaran Yazid adalah Al Husain tentu saja ia akan mengirim Ubaidullah ke Makkah karena Al Husain berada di disini penulis sudah memahami jika Yazid bin Muawiyah tidak bersalah dalam masalah ini. kemudian mengapa Al Husain berangkat menuju khuffah dengan hanya membawa pengawal yang tidak banyak? Dengan Hanya membawa keluarganya saja sekitar kira kira 73 orang , hal itu karena orang-orang khuffah teralalu memberikan iming-iming kepada Al Husain, orang-orang khuffah di Irak mengira sebenarnya sudah dikenal sebagai orang-orang penuh dengan tipu daya Ali bin Thalib sendiri yang wafat di tangan mereka sehingga ada isu istiliah orang-orang khuffah itu hatinya untuk Ali bin Abi Thalib tetapi pedang-pedang mereka mengahabisi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya. orang-orang khuffah memberikan iming-iming kepada Al Husain akan memberikan baiat mereka kepada Al Husain karena mereka tidak suka dengan Yazid, bukan hanya baiat tetapi juga pasukan besar dan juga dukungan yang dari seluruh penduduk irak , mulainya Al Husain tidak langsung percaya kabar itu , maka ia mengirimkan Muslim bin Aqil bin Abi Thalib yaitu sepupu Al Husein menuju ke khfufah untuk melihat keadaan lokasi tersebut, ketika sampai di khuffah muslim menemukan penduduk irak menghendaki Al Husein yang menjadi khalifah, sehingga mereka pun membaitkan Al Husein melalui Muslim bin musisi Al Husein dan muslim sama sekali tidak mengetahui tentang busuknya orang-orang khuffah ini padahal hakikatknya mereka ini lah orang-orang yang paling tidak berpinsip di dalam membela Al Husein, ketika Ubaidullah bin Ziyad di utus oleh yazid bin muawiyah ke khuffah untuk meredakan gejolak di khuffah. malahan, orang-orang khuffah justru ketakutan dan meninggalkan Muslim bin Aqil dengan kira-kira 30 orang pengwalnya , sedangkan di saat itu Ubdaidullah membawa kira-kira mungkin 1000 pasukan , para orang-orang yang katanya mendukung Al Husein justru mereka itu pengecut sejati, mereka meninggalkan Muslim bin Aqil dengan 30 orang pegawalnya, muslim pun di tangkap dan dibunuh oleh harus di ingat kembali, bahwa yang membunuh Muslim bin Aqil adalah inisiatif Ubaidullah itu sendiri bukan perintah Yazid , karena Yazid bin Muawiyah mengutus Ubadiullah ke khuffah untuk meredam gejolak orang-orang khuffah yang sudah ia ketahui seperti apa watak dan sifat mereka , orang-orang khuffah penuh dengan tipu daya dan licik, sekali lagi penulis ingatkan bahwa Ali bin Abi Thalib gugur di tangan mereka yaitu orang-orang khuffah , Al Husein sendiri tidak tahu apa yang terjadi di Khuffah saat itu , ia berangkat menuju Khuffah karena melihat adanya maslahat dengan hadirnya beliau di sana , beliau hanya membawa 73 orang keluarganya saja,hal ini menujukkan bahwa Al Husein percaya kepada orang-orang khuffah yang berjajnji memberikan dukungan baiat kepada mereka Al Husein , para sahabat rasul saat itu masih hidup seperti Sayid Al Khudri dan juga keluarga Nabi seperti Ibnu Abbas , telah memberikan saran kepada Al Husein untuk tidak berangkat ke Khuffah , mereka telah mengingatkan Al Husein bahwa ayahnya Ali bin Abi Thalib , gugur karena orang orang khuffah , namun Al Husein berangkat dengan rasa bimbang akan baik dan buruknya, lalu ketika Al Husein di pertengahan jalan beliau mendapatkan kabar bohong, bahwa Muslim bin aqil telah di bunuh di Khuffah, Al Husein pun sadar keputusannya ke khuffah adalah sesuatu yang salah , namun keluarga muslim mendesak Al Husein , mereka menuntut Al Husein mencari keadilan atas terbunuhnya Muslim bin Aqil, maka Al Husein pun melanjutkan perjalanan menuju khuffah ketika beliau sampai di karbala , beliau bertemu dengan pasukan yang di bawa oleh Ubaidullah bin Ziyad, disana lah pertempuran yang tidak seimbang itu terjadi , dan disni lah tipu daya orang-orang khuffah berulah , ketika mereka mengetahui Al Husein datang menuju Khuffah mereka tidak memberikan sambutan sama sekali dan ketika terjadi pertemuran di karbala , tidak ada satupun batang hidung orang-orang khuffah yang memberikan pertolonga kepada Al Husein , dan dari sinilah penulis paham bahwa orang-orang Syiah itu jahat busuk akan jiwanya , setelah orang-orang Ubaidullah bin Ziyad membunuh Al Husein dan memenggal kepalanya para ahlul bait dan orang-orang yang mengikuti Al Husein , mereka meletakkan Al Husein di dalam suatu bejana , dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam bukhari di nomor 3748, sangat jelas kali bahwa pembunuh Al Husein di karabala adalah pasukan Ubadiullah bin Ziyad , padahal Ubaidullah bin Ziyad adalah pendukung Ali pada perang Shiffin , dan membela ali pada saat itu , tetapi dengan tanganya itulah Al Husein gugur sebagai seorang syekh,meskipun Yazid bin Umaiyyah tidak bersalah di dalam ini, tapi para ulama sejarah menyalahkan yazid dalam satu hal yaitu , beliau tidak menangkap Ubadiullah dan mengkhisos Ubadiullah , padahal dia sudah jelas menyalahi perintah Yazid dan membunuh Al Husein beserta Alul bait bersamanya dengan sangat keji dan melampaui batas, karena itulah banyak orang-orang menuduh hal-hal negatif kepada Yazid bin UmaiyahKira-kira itulah sejarah singkat yang penulis bisa sampaikan semoga dari sini bagi para pembaca bisa mengambil pelajaran bahwa dalam menyikapi dalam suatu hal kita harus mengambil jalur tengah yaitu tidak berlebihan dan juga tidak meremehkan, dan kita juga mengambil jalur yang paling shahih karena itu yang paling aman dari pada bakalan timbul sebuah fitnah di massa yang akan datang. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Allah SWT memberikan balasan setimpal para pembunuh Husain di dunia. Karbala JAKARTAโ Sejarah mencatat bahwa Allah SWT menghukum semua yang terlibat dalam pembunuhan Al Husain. Di tanah Karbala, Irak, cucu kesayangan Nabi ๏ทบ ini terbunuh bersama sebagian besar pemuda Ahlul Bait. Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, Az-Zuhri menuturkan "Semua orang yang terlibat dalam pembunuhan al-Husain mendapat hukuman Allah di dunia ini. Di antara mereka ada yang mati dibunuh, ada yang ditimpa kebutaan, ada yang kulit wajahnya menghitam, dan ada pula yang kehilangan kekuasaan dalam waktu singkat." Lihat Ash-Shawaiq al-Muhriqah. Abu Raja al-Aththaradi menuturkan Janganlah kalian mencela keluarga yang tinggal di tempat ini, maksudnya Ahlul Bait Nabi ๏ทบ. Dahulu, kami punya tetangga dari Balhajim, Kufah. Suatu hari ia berkata "Bagaimana pendapat kalian tentang si fasik bin fasik yang dilaknat Allah ini?" Si fasik yang dimaksudnya adalah al-Husain. Seketika itu juga, Allah melemparkan noktah putih dari langit ke matanya sehingga ia buta saat itu juga. Sungguh aku menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala sendiri. Lihat Asy-Syariah. Atha bin Muslim meriwayatkan dari Ibnus Suddi bahwa ayahnya, Suddi, bercerita Dahulu kami, para budak, biasa menjajakan tekstil di perkampungan Karbala. Suatu hari, kami bertemu dengan seorang laki-laki yang terlibat dalam pembunuhan al- Husain. Laki-laki itu berkata, "Wahai penduduk Kufah, kalian memang pendusta! Kalian bilang bahwa semua orang yang terlibat dalam pembunuhan al-Husain telah dimatikan Allah dalam kondisi suul khatimah, atau terbunuh secara keji. Buktinya, aku masih hidup, padahal aku berada di tempat kematiannya ketika itu. Bahkan, kini aku mempunyai harta yang paling banyak." Baca juga 4 Sumber Ketenangan di Dunia yang Disebutkan Alquran Mendengar itu, kami pun segera menyudahi makan. Ketika itu lentera masih menyala. Pria itu kemudian beranjak untuk mematikan lentera tersebut. Ia berusaha mengeluarkan sumbu lampu dengan jari tangannya, tapi tiba-tiba api menyambar jarinya. Ia berusaha memadamkan api tersebut dengan meniupnya, tetapi ketika jari itu didekatkan ke mulut api justru menyambar janggutnya. Ia pun berlari ke kolam lalu menceburkan diri ke dalamnya, tetapi kulihat api itu tetap menyala di dalam air dan membakar tubuhnya sampai hangus seperti arang.โ Lihat Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir. Sanad riwayat ini daif. Ada banyak riwayat yang mengisahkan hukuman Allah terhadap..
JAKARTA, - Kisah terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib pada tanggal 10 Muharram 61 Hijriah merupakan peristiwa sejarah yang sangat memilukan bagi umat Islam. Pada hari itu, Sayyidina Husain, cucu Rasulullah Saw terbunuh di Karbala yang akhirnya dikenal dengan peristiwa ini dilakukan oleh kelompok pro-khalifah pada masa itu. Yaitu pendukung Yazid bin Muโawiyah. Menurut beberapa pakar sejarah, meskipun sebenarnya khalifah Muawiyah tidak menghendaki tentang pembunuhan itu. Baca Juga Peristiwa itu memang sangat kejam dan tragis bagi siapa yang merenungkan ataupun membaca kisahnya. Sebab yang dibunuh adalah orang yang sangat dicintai Rasulallah sebuah hadis diriwayatkan mengenai peristiwa terbunuhnya Sayyidina Husain Baca Juga ุฑููููู ุนููู ุฃูู
ูู ุณูููู
ูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููุง ููุงููุชูููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููู ู
ูููุฒููููู ุฅูุฐู ุฏูุฎููู ุนููููููู ุงููุญูุณููููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุทูุงููุนูุชูููู
ูุง ู
ููู ุงููุจูุงุจู ููุฅูุฐูุง ุงูููุญูุณููููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ุนูููู ุตูุฏูุฑู ุงููููุจูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุนูุจู ูููููู ููุฏู ุงููููุจูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุทูุนูุฉู ู
ููู ุทููููู ููุฏูู
ูููุนููู ุชูุฌูุฑูููDiceritakan dari Ummi Salamah โradhiyallaahu anhaa- beliau berkata Adalah Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam didalam rumahku, tiba-tiba masuklah Husain radhiyallaahu anhu kepada beliau. Maka aku memandang keduanya dari itu Husain radhiyallaahu anhu bermain-main diatas dada Nabi shallallaahu alaihi wasallam, sementara ditangan Nabi shallallaahu alaihi wasallam ada sebongkah tanah, dan air mata beliau mengalirููููู
ููุง ุฎูุฑูุฌู ุงููุญูุณููููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ุฏูุฎูููุชู ุฅููููููู ููููููุชู ุจูุฃูุจููู ููุฃูู
ูููู ููุง ุฑูุณููููู ุงูููู ุทูุงููุนูุชููู ูููููู ููุฏููู ุทูููููุฉู ููุฃูููุชู ุชูุจููููู ููููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููู ููู
ููุง ููุฑูุญูุชู ุจููู ูููููู ุนูููู ุตูุฏูุฑููู ููููุนูุจู ุฃูุชูุงูููู ุฌูุจูุฑููููู ุนููููููู ุงูุณููููุงู
ู ููููุงูููููููู ุงููุทููููููุฉู ุงูููุชููู ููููุชููู ุนูููููููุง ููููุฐููููู ุจูููููุชูDan ketika Husain radhiyallaahu anhu sudah keluar, maka akupun masuk kepada beliau, maka aku berkata โDengan bapakku dan dengan ibuku kalimat aku melihat engkau, ditangan engkau ada tanah sambil engkau menangis, maka beliaupun bersabda kepadaku โKetika aku bersuka-cita dengannya sementara dia diatas dadaku sambil bermain-main, maka datanglah Jibril alaihissalaam kepadaku. Dia memberiku tanah yang mana dia akan dibunuh diatasnya, maka karena itulah aku kitab Nuuruzhzhalaam karya Syeikh Nawawi al Bantani halaman 35ููุฑููููู ุฃูููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฃูุนูุทูุงููุง ุงูููููุงุฑูููุฑูุฉู ุงูููุชููู ููููููุง ุชูุฑูุจูุฉู ู
ูููุชููู ุงููุญูุณููููู ููุชูุฑููุชู ุนูููุฏูููุงDiceritakan, sesungguhnya Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam memberinya Ummu Salamah sebuah botol yang di dalamnya ada tanah tempat dibunuhnya Husain. Botol tersebut ditinggalkan di ููู
ููุง ุฌูุงุกููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฌูุจูุฑููููู ููุฃูุฎูุจูุฑููู ุฃูููู ุงููุญูุณููููู ู
ูููุชููููู ููู ููุฐูุง ุงูุชููุฑูุงุจู ููุฃูุฑูุงูู ู
ููู ุชูุฑูุจูุฉู ุงููุฃูุฑูุถู ุงูููุชููู ููููุชููู ููููููุง ููุดูู
ูู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฐููููู ุงูุชููุฑูุงุจู ููููุงูู ููููุญู ููุฑูุจูููุงุกู ููููุงูู ููููุง ุฅูุฐูุง ุตูุงุฑู ููุฐูุง ุงูุชููุฑูุงุจู ุฏูู
ูุง ููููุฏู ููุชููู ุงูุจููููู ุงูููุญูุณูููููHal itu adalah ketika Jibril mendatangi Nabi shallallaahu alaihi wasallam dan dia mengkhabarkan beliau bahwasanya Husain akan dibunuh diatas tanah ini, dan dia Jibril memperlihatkan kepada beliau dari tanahnya bumi dimana Husain akan dibunuh diatasnya, dan beliaupun mencium tanah tersebut seraya berkata โCelaka Karbala !โDan beliau berkata kepada Ummu Salamah โJika tanah ini sudah menjadi darah, maka anakku, Husain dibunuh.โููุงููุชูุจูููุชู ููููุงููุชู ููุฌูุงุฑูููุชูููุง ุงูุฐูููุจููู ุฅูููู ุงูุณูููููู ููุงููุธูุฑููู ู
ูุง ุงููุฎูุจูุฑู ููุฑูุฌูุนูุชู ุฅูููููููุง ุงููุฌูุงุฑูููุฉู ููููุงููุชู ููุชููู ุงููุญูุณููููู ุจููู ุนูููููู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููDan ketika dilihatnya tanah menjadi darah maka terperanjatlah Ummu Salamah. Dia berkata kepada budak perempuannya โPergilah engkau kepasar. Lihatlah ada berita apa disana.โ. diapun pergi kepasar dan pulanglah dia ke Ummu Salamah. Dia berkata Husain bin Ali radhiyallaahu anhu dibunuh.โWallahu A'lam PISS-KTB Editor Kastolani Marzuki Follow Berita iNewsMaluku di Google News
nasib pembunuh husain bin ali