B BERBAGAI MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN. Strategi dapat diklasifikasikan menjadi empat , yaitu: strategi pembelajaran langsung (direct instruction), strategi pembelajaran tak langsung (indirect instruction), strategi pembelajaran interaktif, strategi pembelajaran mandiri, dan strategi pembelajaran melalui pengalaman (experimental). a.
16 Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia CD, serta perbandingan antara invention dengan discovery (misalnya, listrik, nuklir, dan gravitasi). Siswa, kemudian menjabarkan sendiri apakah yang dimaksud dengan invention dan bagaimana perbedaannya dengan discovery. Dalam belajar penemuan, siswa âmenemukanâ konsep dasar atau
Metodepembelajaran PAI dapat diklasifikasikan menjadi 3[1]: 1. Strategi Pengorganisasian. Strategi pengorganisasian adalah suatu metode untuk mengorganisasi isi bidang study PAI yang dipilih untuk pembelajaran. Strategi pengorganisasian ini terdiri atas dua bentuk, yakni strategi mikro yang mengacu pada metode isi pembelajaran PAI yang
a M eningkatnya pengetahuan dan wawasan guru PAI tentang metode pembelajaran . b . M eningkatnya keterampilan Guru PAI dalam penyelenggaraan pembelajaran seh ingg a dimungkinkan guru PAI dapat mem praktekkan ilmu yang diperoleh kepada anak didiknya di Desa tempat mereka mengajar . 2 . Faktor pendukung dan faktor penghambat
Strategipembelajaran diklasifikasikan menjadi 5 macam: (1) strategi pembelajaran langsung, (2) strategi pembelajaran tak langsung, (3) strategi pembelajaran interaktif, (4) strategi pembelajaran PAI untuk meningkatkan minat peserta didik sekaligus meningkatnya nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran PAI. Kata Kunci: PAI, strategi
Strategi pembelajaran dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dimana setiap peserta didik memiliki tingkat kemampuan berbeda, dengan menggunakan berbagai macam aktifitas belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi). Asep Gojwan pembelajaran PAI terdapat beberapa variabel yang menuntut untuk dijelaskan. Hal ini diperlukan untuk
. Jakarta - Ada banyak metode pembelajaran PAI atau Pendidikan Agama Islam yang seringkali digunakan. Metode-metode tersebut tentunya hadir dengan berbagai kelebihan serta kekurangan. Namun ada hal lain yang menjadikan metode tersebut efektif untuk digunakan, seperti penjelasan berikut metode pembelajaran PAIUntuk Anda yang ingin tahu apa saja metode pembelajaran yang umum digunakan dalam pelajaran PAI. Itu terdiri dari metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen dan dengan jumlah metode yang cukup banyak. Pembelajaran PAI tentunya akan lebih efektif jika menggunakan metode yang tepat. Namun metode apakah yang sebaiknya digunakan? Pada dasarnya setiap metode menghadirkan sistem atau cara pembelajaran yang berbeda antara satu dengan lainnya. Meski demikian tujuannya tetap sama, yaitu memberikan pemahaman terkait pembelajaran tersebut. Apabila anak dapat memahami pelajaran PAI dengan baik, maka dapat dipastikan metode yang Anda gunakan telah banyak hal yang dapat mempengaruhi efektivitas metode pembelajaran. Salah satu di antaranya adalah kenyamanan. Apabila guru dan murid merasa nyaman dengan metode yang sama, tentu hasil proses pembelajaran pun akan memberikan nilai positif. Akan tetapi jika salah satu di antaranya merasa tidak nyaman. Tentunya proses pembelajaran dengan metode yang digunakan pun tidak akan menghasilkan hal positif. Seperti murid yang tidak dapat memahami pelajaran, dan lainnya. Mengenal macam-macam metode pembelajaran PAIPada bagian di atas telah disebutkan bahwa ada banyak metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran PAI. Seperti halnya beberapa metode di bagian bawah ini Metode konvensional yakni dengan ceramahMetode pembelajaran pertama yang seringkali digunakan dalam pelajaran PAI adalah metode konvensional atau ceramah. Jenis metode yang satu ini dilakukan dengan menyampaikan informasi secara lisan. Metode ini dikenal sebagai cara yang paling praktis dan ekonomis. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan metode tersebut yang tidak membutuhkan alat bantu. Metode ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan literatur. Seperti halnya sumber informasi yang sulit untuk dijangkau oleh siswa dan diskusiMetode pembelajaran PAI yang satu ini umumnya dikaitkan dengan cara belajar pemecahan masalah. Karena itulah, metode belajar yang satu ini umumnya dilakukan secara berkelompok. Metode demonstrasi Berbeda dengan beberapa metode di bagian atas tadi. Untuk metode demonstrasi umumnya digunakan dengan melakukan proses tertentu. Seperti halnya pembelajaran PAI yang dilakukan dengan memanfaatkan benda atau bahkan bahan ajar lainnya. Bahan ajar atau benda yang digunakan dalam proses belajar tersebut. Tentunya akan memberikan gambaran dari dunia nyata mengenai apa yang dipelajari olehnya. Karena itulah cara belajar ini juga dikenal sebagai cara belajar dilihat dari proses pembelajarannya, metode yang satu ini memberikan manfaat yang luar biasa. Hal ini terbukti dari siswa yang menjadi lebih tertarik dengan pelajaran tersebut juga dapat lebih fokus pada materi yang dipelajari. Tidak hanya itu, dengan kegiatan praktek, tentunya setiap siswa akan memiliki pengalaman yang sesuai dengan ceramah plus Metode lainnya yang juga seringkali digunakan oleh para guru atau tenaga pendidikan adalah ceramah plus. Metode yang satu ini dilakukan dengan cara lisan namun juga disertai dengan metode lainnya. Seperti halnya beberapa kombinasi dari metode berikut ini Metode ceramah plus tanya jawabMetode ceramah plus diskusi dan tugasMetode ceramah plus demonstrasi juga latihan kiranya penjelasan singkat mengenai beberapa metode pembelajaran PAI yang dapat penulis jelaskan kali ini. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] erd/erd
â Metro, Lampung Acara Seminar Nasional PAI Pascasarjana IAIN Metro menghadirkan narasumber yang pakar di bidang pendidikan, dua orang Guru Besar dari PTKIN terkemuka di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Sutrisno, Guru Besar bidang Pendidikan dari UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, dan Prof. Dr. Ali Mudhofir, Guru besar bidang Pendidikan dan ilmu Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya dan Dr. Mahrus AsââŹâ˘ad, dari IAIN Metro. Diawali dengan penjelasan awal dari moderator, Dr. Ratu Vina Rohmatika, bahwa guru pendidikan agama Islam kini semakin tertantang untuk mengkreasikan cara mengajarnya dengan berbagai strategi, pendekatan, model, metode, teknik, serta taktik pembelajaran, karena menghadapi siswaĂ zaman nowĂ yang memiliki berbagai karakter dengan tantanganĂ era education yang dikombinasikan dengan penerapan K-13 dengan integrasi pendidikan karakter dan berfikir tingkat tinggi atau disebut juga HOTS Higher Order Thinking Skill, Ă untuk itu guru harus lebih kreatif dalam mendidik dan mengimplementasikan pembelajaran PAI disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran . Prof. Dr. Sutrisno, pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa seluruh pendidik yang tidak siap dengan era masa kini maka akan ditinggalkan para muridnya, sehingga dibutuhkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran PAI. Menurut beliau Pendekatan PAI yang berjalan selama ini dapat dibedakan kepada dua macam, yaitu pendekatan Normatif dan Empiris. Pendekatan normatif berangkat dari norma-norma ajaran Islam, bersifat top-down. Sedangkan pendekatan empiris berangkat dari realitas kehidupan, bersifat bottom-up. Dengan kata lain, jika mengikuti metode double movement, pendekatan normatif itu bergerak dari atas kitab suci menuju ke bawah realitas kehidupan, sebalinya pendekatan empiris itu berangkat dari realitas kehidupan bawah menuju norma agama pada kitab suci. Pendekatan yang tepat dalam pembelajaran PAI saat ini menurut beliau adalah pendekatan empiris, karena langsung mengena ke permasalahan siswa dan membantu menyelesaikannya. Menurut beliau, Guru harus menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai uswah hasanah dalam kehidupannya, sehingga, PAI pada era harus Fokus pada problem subyek didik, Berparadigma inklusif, Berorientasi pada perbaikan subyek didik, Berangkat dari kondisi obyektifĂ subyek didik, kemudian ditemukan problem-problem mereka, dari problem-problem itu kemudian dicarikan solusinya pada ajaran agama Islam. Dan juga guru PAI harus menjadikan subyek didik dituntut menjadi kader bangsa yang berakhlak mulia dengan berkolaborasi dengan semua guru di sekolah untuk internaslisasi nilai-nilai akhlak mulia beserta penilaiannya. Sedangkan, Prof. Dr. Ali Mudhofir, Guru besar bidang Pendidikan dan ilmu Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan tentang Inovasi Pembelajaran PAI di era education beliau menjelaskan bahwa guru masa kini harus bisa menginspirasi semua siswanya, guru harus mendidik siswa dengan berfikir tingkat tinggi atau HOTS dalam menyusun RPP sebagaiĂ document curriculumĂ dan saat implementasi pembelajaran atauĂ actual curriculum. Beliau juga menjelaskan Di era abad 21 minimal ada empat ketrampilan belajar 4C yang harus dimiliki anak didik, yaituĂ keterampilan yang terkait dengan kemampuan anak menghadapi dan menangani tantangan kompleks yang ada di hadapannya. Empat Ă keterampilan itu adalah Critical thinking/problem-solving skillsĂ keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah-masalah yang ada di hadapannya. Creativity ââŹâ InnovationĂ kreativitas, keterampilan menggunakan sudut pandang dan solusi baru untuk menyelesaikan tantangan CommunicationĂ skillsĂ keterampilan berhubungan dengan kapasitas komunikasi dengan beragam orang yang berbeda Collaboration skillsĂ keterampilan berhubungan dengan kapasitas melakukan sinergi dan kolaborasi dengan anggota tim untuk mencapai tujuan bersama Sedangkan bapak Dr. Mahrus AsââŹâ˘ad, Wakil Direktur pascasarjana IAIN Metro, menjelaskan strategi pembelajaran PAI di eraĂ educationĂ adalah menggunakanĂ blended learningĂ yakni pendekatan yang berpusat pada siswaĂ student centeredĂ dengan memadukan pembelajaranĂ off lineĂ danĂ Beliau menjelaskan bahwa pembelajaran saat ini harus menjadikan siswa sebagai subjek pendidikan yang berorientasi pada siswa, bukan berorientasi pada guru, sehingga siswa dimanapun dan kapanpun bisa menikmati pembelajaran PAI dengan
Daftar Isi Pengertian Strategi Pembelajaran Macam-macam Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Inkuiri Strategi SPBM Strategi Koperasi DSS Strategi Peningkatan Keterampilan Berpikir SPKB Strategi Pembelajaran Cooperative Script Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran Kolaboratif Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran di Kelas Tujuan Strategi Pembelajaran Cara Menentukan Strategi Pembelajaran 1. Pertimbangan atau Identifikasi Tujuan pembelajaran yang Ingin Dicapai 2. Kenali Karakteristik Peserta Didik 4. Susun Rencana Pembelajaran 5. Evaluasi Hasil Pembelajaran Tips Menjalankan Strategi Pembelajaran yang Efektif 1. Libatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran 2. Gunakan Metode Pembelajaran yang Bervariasi 3. Gunakan Teknologi sebagai Media Pembelajaran 4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif 5. Picu Motivasi Belajar - Strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat belajar dengan mudah dan karena itu, penting untuk mengetahui strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dalam belajar. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai macam strategi pembelajaran, contoh, tujuan, hingga tips menentukannya untuk membantu meningkatkan keterampilan strategi pembelajaran adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam hal ini, strategi pembelajaran menjadi kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa. Pasalnya, strategi pembelajaran itu juga diartikan sebagai suatu set materi dan prosedur pembelajaran untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Dalam implementasinya, strategi pembelajaran terdiri dari berbagai macam teknik dan metode belajar, contohnya membaca, mengingat, mengulang, dan menerapkan maksud dari strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan, yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat dicapai secara efektif dan Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran InkuiriJenis strategi pembelajaran inkuiri dilakukan dengan cara memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi konsep-konsep yang diajarkan melalui pengamatan, tanya jawab, dan percobaan. Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang SPBMDilansir strategi pembelajaran SPBM adalah jenis strategi pembelajaran dengan menggabungkan beberapa kegiatan pembelajaran, yang memfokuskan proses pemecahan masalah ilmiah. Umumnya, SPBM akan didasarkan psikologi kognitif, yang dibebaskan dari asumsi bahwa belajar merupakan proses mengubah perilaku melalui Koperasi DSSMetode pembelajaran DDS adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu. Misalnya, menggunakan kelompok kecil atau tim yang terdiri dari 4-6 orang yang memiliki latar belakang akademis ras, atau gender, dan Peningkatan Keterampilan Berpikir SPKBSPKB adalah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir siswa, dengan fakta-fakta atau pengalaman sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Materinya akan membimbing siswa untuk menemukan konsep sendiri yang harus Pembelajaran Cooperative ScriptDisebutkan artikel AIM Medical Science dalam strategi pembelajaran cooperative script merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberikan skenario atau naskah yang harus dijalankan oleh siswa dalam strategi ini, setiap siswa memiliki peran yang berbeda-beda dan harus bekerja sama untuk menyelesaikan skenario atau naskah yang diberikan. Tujuan dari strategi pembelajaran cooperative script adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan Pembelajaran Berbasis ProyekStrategi pembelajaran berbasis proyek dilakukan dengan cara memberikan siswa tugas atau proyek yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan dari strategi pembelajaran berbasis proyek adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang baik dalam situasi Pembelajaran Berbasis MasalahStrategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan cara memberikan suatu masalah atau situasi tertentu yang harus dipecahkan oleh siswa. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Tujuan dari strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan cara yang lebih praktis dan relevan dengan kehidupan Pembelajaran KolaboratifStrategi pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini dilakukan dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam strategi pembelajaran kolaboratif, setiap siswa memiliki peran yang sama penting dalam proses belajar, sehingga setiap siswa harus berkontribusi untuk mencapai tujuan Penerapan Strategi Pembelajaran di KelasDirangkum e-book tentang Strategi Pembelajaran karya Haidir dan Salim, berikut adalah contoh strategi pembelajaran di kelas yang sering diterapkanSiswa atau peserta didik dididik untuk menulis hasil kesimpulan ke dalam sebuah didik melakukan sintesis memadukan terhadap semua materi didik melakukan diskusi di dalam didik disuruh untuk mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, mengukur, dan menjelaskan kelompok dan pemberian tugas program perbaikan dan program prinsip peserta didik belajar belajar sambil bekerja/ kegiatan korektif pada peserta Strategi PembelajaranSejatinya, tujuan strategi pembelajaran akan bergantung pada model pembelajarannya. Dirangkum dari oleh Nina Lamatenggo, berikut adalah beberapa tujuan strategi pembelajaranModel pembelajaran perolehan konsep bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep tertentu. Model ini bisa diterapkan untuk semua umur, mulai dari anak-anak hingga pembelajaran berpikir induktif bertujuan untuk membangun mental kognitif, untuk mengembangkan kemampuan pembelajaran inquiry training bertujuan melatih kemampuan siswa dalam meneliti, serta menjelaskan suatu fenomena untuk memecahkan masalah secara peningkatan pembelajaran individu bertujuan untuk menekankan pengembangan pribadi siswa, untuk mengembangkan hubungan produktif dengan lingkungannya, dan membantu mereka untuk memandang dirinya sebagai pribadi yang mampu atau pembelajaran tidak langsung bertujuan utama untuk membantu siswa mencapai integrasi pribadi, efektivitas pribadi, serta penghargaan terhadap dirinya secara pembelajaran pelatihan kesadaran bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman, kesadaran diri, dan perilaku orang pembelajaran pertemuan kelas bertujuan untuk membantu membangun saru kelompok sosial yang saling menghargai, menyayangi, disiplin, serta berkomitmen untuk berperilaku Menentukan Strategi Pembelajaran1. Pertimbangan atau Identifikasi Tujuan pembelajaran yang Ingin DicapaiCara pertama untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat adalah dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini akan membantu dalam menentukan jenis strategi yang tepat untuk mencapai tujuan Kenali Karakteristik Peserta DidikSetiap siswa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengenal karakteristik siswa sebelum menentukan strategi pembelajaran. Dengan mengenal karakteristik siswa, pengajar dapat menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Pilih Strategi Pembelajaran yang TepatSetelah mengetahui tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, langkah selanjutnya adalah memilih strategi pembelajaran yang tepat. Ada berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat dipilih, seperti strategi pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran inkuiri, dan sebagainya. Pilihlah strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik Susun Rencana PembelajaranSetelah memilih strategi pembelajaran yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mencakup materi pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan jadwal Evaluasi Hasil PembelajaranSetelah proses pembelajaran selesai dilakukan, evaluasi hasil pembelajaran perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari strategi pembelajaran yang digunakan. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengukur hasil belajar siswa, menilai proses pembelajaran, atau melakukan refleksi bersama dengan Menjalankan Strategi Pembelajaran yang Efektif1. Libatkan Siswa dalam Proses PembelajaranSalah satu kunci dari strategi pembelajaran yang efektif adalah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan melibatkan siswa, mereka akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran, sehingga dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang Gunakan Metode Pembelajaran yang BervariasiDilansir Edutopia, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dapat membantu mempertahankan minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Misalnya, menggunakan metode pembelajaran inkuiri, dan kolaboratif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam Gunakan Teknologi sebagai Media PembelajaranPemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran juga dapat meningkatkan efektivitas strategi pembelajaran. Teknologi dapat membantu memudahkan akses siswa terhadap materi pembelajaran, memberikan variasi dalam metode pembelajaran, serta membantu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan Berikan Umpan Balik yang KonstruktifMemberikan umpan balik yang konstruktif dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Umpan balik yang diberikan sebaiknya spesifik dan memberikan saran atau masukan yang jelas agar siswa dapat memperbaiki kelemahan Picu Motivasi BelajarDisebutkan dalam para pengajar juga perlu memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga, hal tersebut mampu memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar lebih dunia pendidikan, strategi pembelajaran yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Dengan memperhatikan tips dan langkah-langkah yang tepat, pengajar dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan memaksimalkan proses pembelajaran. Simak Video "Rangkaian Pelebon Raja Denpasar IX Manah Toya Ning hingga Pawai Ogoh-ogoh" [GambasVideo 20detik] khq/fds
ďťżperingatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. At-Taubah 122. 10 Berdasarkan ayat di atas, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam sangat penting untuk dipelajari. Karena di dalamnya mempelajari tentang ajaran agama Islam yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup manusia demi kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud kreativitas guru pendidikan agama Islam ialah kemampuan guru PAI dalam membuat kombinasi-kombinasi baru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut lebih menarik, yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. B. Metode Pembelajaran PAI 1. Pengertian Metode Pembelajaran PAI Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Dalam bahasa Arab, kata metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah yang diambil seorang pendidik guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu. 11 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan 10 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta Bumi Aksara, 2012, hal. 99 11 Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam. Jogjakarta Ar-Ruzz Media, 2012, hal. 185 pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Secara tegas, DR. Ahmad Tafsir mengartikan metode ialah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. 12 Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 13 Metode pendidikan agama adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan pendidikan agama yang ditetapkan. Oleh karena itu, makin baik dan sesuai metode pendidikan agama itu, akan makin berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuannya. 14 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka pengertian metode pembelajaran PAI yaitu sebuah cara yang efektif dan efisien yang digunakan oleh guru PAI dalam mengajarkan mata pelajaran PAI kepada anak didiknya, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. 2. Macam-macam Metode Pembelajaran PAI Membahas jenis dan macam metode mengajar, maka hendaknya difahami bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya pelbagai 12 Rosyadi, Pendidikan Profetik..., hal. 208-209 13 Mulyono, Strategi Pembelajaran. Malang UIN-MALIKI PRESS, 2012, hal. 16 14 Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam...., hal. 7 jenis metode mengajar itu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi metode mengajar itu, antara lain a. Tujuan Pengajaran Tujuan pada hakikatnya menjadi pedoman pokok dalam penggunaan metode pengajaran. Semua metode harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Guru yang bercita-cita mendidik anak untuk menjadi manusia beragama, berakhlak, perlu menyesuaikan metode mengajar dengan cita-cita tersebut, misalnya dengan menerapkan metode kelompok dalam praktek ibadah. b. Bahan Pengajaran Bahan pelajaran hendaknya disajikan dengan suatu jenis metode yang sesuai. Misalnya bahan pelajaran yang mengandung rangkaian banyak problema, menghendaki metode problem solving pemecahan masalah. 15 c. GuruPendidik Kemampuan guru dalam hal penguasaan terhadap berbagai metode merupakan faktor yang menentukan efektif tidaknya penggunaan metode yang dipilih. Apabila guru tidak lancar dalam berbicara, maka janganlah menggunakan metode ceramah, melainkan gunakanlah metode lain yang tidak memerlukan banyak bicara, yaitu dengan menggunakan keaktifan kepada murid itu sendiri. d. Anak didik 15 Ibid., hal. 108 Penerapan metode harus disesuaikan dengan kondisi, kemampuan psikologis dan kematangan pribadi anak didik, misalnya dalam menggunakan metode diskusi, murid dituntut memiliki pengetahuan siap tentang bahan pelajaran yang akan didiskusikan dan kemampuan untuk menyampaikan analisis dengan bahasa yang memadai. e. Situasi mengajar Penerapan metode harus disesuaikan dengan situasi mengajar. Misalnya dalam situasi udara panas, maka tidak tepat jika guru menggunakan metode ceramah. Maka sebaiknya guru menggunakan metode peragaan dengan melalui metode sosiodrama. f. Faktor-faktor lain, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi jenis metode tersebut. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pemilihan metode mengajar misalnya pandangan guru itu sendiri. Apabila dia seorang guru yang berpaham demokrasi Liberal, maka biasanya lebih banyak memberikan kebebasan luas kepada murid-muridnya dengan metode diskusi atau tanya jawab. 16 Dengan demikian jelas, bahwa guru agama seyogyanya memahami dan mengetahui pelbagai macam metode mengajar agama, agar dapat menyesuaikan metode yang dipilihnya sesuai dengan faktor-faktor di atas, sehingga menjadi 16 Ibid., hal. 108-109 pendidikan yang dinamis dan flexibel menurut pelbagai situasi dan kondisi yang dihadapinya. 17 Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam Pendidikan Agama Islam, di antaranya a. Metode Ceramah Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan kelas atau kelompok. Metode ceramah sebagai metode mengajar yang paling tua umurnya dan paling banyak digunakan di sekolah-sekolah dapat dipandang sebagai cara yang paling mengena bagi usaha untuk penyampaian informasi. 18 Metode ceramah ialah suatu metode di dalam pendidikan di mana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan dan penuturan secara lisan. Untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat mempergunakan alat-alat bantu mengajar yang lain, misalnya gambar-gambar, peta, denah dan alat peraga lainnya. 19 Sejak zaman Rasulullah metode ceramah merupakan cara yang paling awal yang dilakukan Rasulullah Saw. dalam menyampaikan wahyu kepada umat. Karakteristik yang menonjol dari metode ceramah adalah peranan 17 Ibid., hal. 109 18 Ibid., hal. 110-111 19 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya Usaha Nasional, 1983, hal. 83 guru tampak lebih dominan. Sementara siswa lebih banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Untuk bidang studi agama, metode ceramah masih tepat untuk dilaksanakan, misalnya untuk memberikan pengertian tentang Tauhid, maka satu-satunya metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah. Karena Tauhid tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya masing-masing denga tujuan murid dapat mengikuti jalan pikiran guru. 20 b. Metode Diskusi Metode diskusi ialah suatu metode di dalam mempelajari bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang murid berfikir dan mengeluarkan pendapat sendiri, serta ikut menyumbangkan pikiran dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak kemungkinan-kemungkinan jawaban. 21 Maka yang dimaksud metode diskusi yaitu penyampaian materi pelajaran dengan cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, mengambil kesimpulan, dan memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Metode diskusi juga diperhatikan oleh Al- Qurâan dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian, dan sikap 20 Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta PT Bumi Aksara, 2008, hal. 290 21 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama..., hal. 89 pengetahuan mereka terhadap sesuatu masalah. 22 Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 46 Artinya â Dan janganlah membantah para ahli kitab itu kecuali dengan cara yang paling baikâ. Al-Ankabut 46. 23 Berdasarkan ayat di atas, maka dalam berdiskusi harus dengan cara yang paling baik. Dalam berdiskusi tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus didasarkan atas kepentingan bersama untuk memperoleh kesimpulan dan kesepakatan bersama. Penerapan metode diskusi dalam pembelajaran PAI yaitu siswa berdiskusi dalam mendalami materi shalat, seperti mengajukan pertanyaan yang mengandung nilai diskusi. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru itu sendiri atau langsung oleh anak didik. 24 Penggunaan metode demonstrasi dalam bidang studi agama, misalnya mendemonstrasikan tata cara shalat yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dalam metode ini, sebaiknya guru terlebih dahulu mendemonstrasikan 22 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam. Bandung CV Pustaka Setia, 1999, hal 118 23 Ibid., hal. 119 24 Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam..., hal. 296 tata cara shalat yang sebaik-baiknya, kemudian murid ikut mempraktekkan sesuai petunjuk guru. Hal ini berdasarkan Sabda Nabi Muhammad saw Artinyaâ S halatlah kamu sekalian sebagaimana aku shalat.â Bukhari. 25 d. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang murid menjawab tentang bahanmateri yang ingin diperolehnya. 26 Metode ini dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan dan untuk merangsang perhatian murid dengan berbagai cara sebagai apersepsi, selingan dan evaluasi. Allah berfirman ...Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kami tidak mengetahui. An-Nahl 43. 27 Penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI misalnya guru memberikan umpan balik pertanyaan kepada siswa tentang shalat setelah guru selesai menyampaikan materinya. e. Metode Drill 25 Uhbiyati, Ilmu Pendidikan IslamâŚ, 26 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama ...,hal. 86 27 Al- Qurâan dan TerjemahnyaâŚ, hal 370 Metode drilllatihan siap ialah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 28 Dalam pendidikan Agama, metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran Al- Qurâan dan praktek ibadah. Menurut riwayat, setiap bulan Ramadhan Rasulullah mengadakan latihan ulang terhadap wahyu-wahyu yang telah diterimanya. 29 Penerapan metode drill dalam pembelajaran PAI yaitu guru melatih ulang materi tentang shalat, agar siswa memahami secara mendalam dan mampu melaksanakan shalat dengan baik. f. Metode targieb dan tarhieb Yaitu cara memberikan pelajaran dengan memberi dorongan motivasi untuk memperoleh kegembiraan bila mendapat sukses dalam kebaikan, sedang bila tidak sukses karena tidak mau mengikuti petunjuk yang benar akan mendapatkan kesusahan. 30 Allah berfirman ďďď ďďď Artinya â Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya pula â . QS. Az Zalzalah 7-8. 31 28 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama ..., hal. 106 29 Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam..., hal. 122 30 Uhbiyati, Ilmu Pendidikan IslamâŚ, hal. 122 31 Ibid., hal 123 g. Metode uswatun hasanah Metode ini termasuk metode yang tertua dan tergolong paling sulit dan mahal. Dengan metode ini, pendidikan agama disampaikan melalui contoh teladan yang baik dari pendidiknya, sebagaimana telah dilakukan oleh para Nabi terdahulu. 32 Untuk menciptakan anak yang saleh, pendidik tidak cukup hanya memberikan prinsip saja, karena yang lebih penting bagi siswa adalah figur yang memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsip tersebut. 33 Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya serta harus menyempurnakan dirinya dengan akhlak mulia yang sesuai dengan Al- Qurâan dan perilaku Rasulullah saw. Sesungguhnya Islam telah menjadikan Rasulullah saw. sebagai figur pendidik Islami. Sebagaimana firman Allah SWT. Artinya âSesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah saw itu suri teladan yang baik bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan hari kiamat dan banyak menyebut mengingat Allah.âQS. al- Ahzab 21. 34 Rasulullah menganjurkan agar para pendidik mengarahkan anak didiknya melalui teladan dan contoh perbuatan secara langsung. Penerapan metode ini dalam pembelajaran Agama Islam misalnya, seorang pendidik memberi contoh 32 Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam..., hal. 133 33 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Isla m. Jakarta Ciputat Pers, 2002, hal. 121 34 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam..., hal. 187 secara langsung dalam mengajarkan shalat yang sempurna ketika shalat di masjid sekolah, di mana pendidik bertindak sebagai imam dan para murid sebagai makmum. Metode keteladanan besar pengaruhnya terhadap anak didik, karena anak didik selalu melihat tingkah laku guru dan selalu menjadikannya sebagai panutan. Sehingga jika seorang pendidik yang berperilaku baik, maka anak didiknya akan berperilaku baik dan jika seorang pendidik yang berperilaku buruk, maka anak didiknya juga akan berperilaku buruk. h. Metode karyawisata Metode karyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung. 35 Melalui karyawisata sebagai metode interaksi edukatif, murid di bawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk belajar. Dengan demikian ada keterikatan oleh tujuan dan tugas belajar. Dalam perjalanan karyawisata ada hal-hal tertentu yang telah diprogramkan dalam proses belajar mengajar untuk dipelajari murid. Misalnya pengenalan dan penanaman keimanan terhadap kekuasaan Allah dalam penciptaan alam semesta. 36 35 Syaiful Bahri Djaramah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta PT Rineka Cipta, 2005, hal. 240 36 Patoni, Metodologi Pendidikan Islam..., hal. 125 Dengan metode karyawisata, murid dapat belajar dengan alam secara langsung. Mereka menggunakan alam semesta sebagai salah satu sumber belajar. Sehingga pembelajaran agama Islam lebih mengena bagi mereka. 3. Pemilihan Metode Pembelajaran
ArticlePDF Available Abstractp>Model evaluasi pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan kualitasnya, tidak hanya pada proses belajar mengajar di kelas saja. Model evaluasi pembelajaran akan meningkatkan kualitas belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar mata kuliah Model Belajar Mengajar Pendidikan Islam dan untuk mengetahui peran antar variabel yaitu proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam, STAIN Kudus yang berjumlah 152 orang. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan teknik random sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan analisis menggunakan Structural Equation Model SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Kata kunci model, evaluasi, pembelajaran, pendidikan, PAI. E V A L U A TION MODEL ON âSTRATEGI PEMBELAJARAN PAIâ TEACHING. Teaching evaluation model should be improved, not only its teaching and learning process. Teaching evaluation model improve the teaching and learning quality. This research aims to test the process of learning and teaching subject lesson of process of learning and teaching Islamic Education model and to know the analysis result of variables. They are teaching and learning process of subject Strategi Pembelajaran PAIâ Learning Strategy of Islamic Education. The subjects in this research were Tarbiyah Department students on Islamic Education Major of Kudus State Islamic College. The subjects in this study taken by using random sampling technique. They were 152 students. The data collection conducted by disseminating questionare. The analisis used Structural Equation Model SEM. Then, the result of research showed that the influence of teaching and learning process to the output was received and the process of learning and teaching had good influence to the learning and teaching output. Keywords model, evaluation, learning , education islam 0,05atau 3 kali DF 2 >Diharapkan nilai kecilNilai p > 0,05RMSEA atau 0,05 >GFI tidak ît- 1 ît 0 0,90 =TLI atau IFI tidak ît- 1 ît 0 0,95 =B. PembahasanLangkah awal dalam menguji hipotesis adalah dengan Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 205menguji data model teoritis dengan data empiris secara keseluruhan. Berikut ini lihat gambar adalah hasil output model teoritis evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran pada gambar 3 menunjukkan bahwa chi-square 13, 608 DF= 8, p=0,093, CMIN/DF=1,701, GFI= 0,970, AGFI = 0,921, TLI= 0,987 dan RMSEA = 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi Hasil Analisis Model Evaluasi Pembelajaran Matakuliah Strategi Pembelajaran PAIBerdasarkan pada hasil tersebut maka peneliti tidak akan melakukan modiîkasi model lagi, serta model yang digunakan ini dapat digunakan dalam penelitian ini. Hal ini berarti, hipotesis yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat Bobot Regresi untuk Uji Kausalitas dan Pengaruh 1. LangsungMelalui program statistik AMOS dapat dianalisis dan dihitung evaluasi hasil bobot regresi antar variabel laten yang sering disebut sebagai estimasi loading factors atau lambda value. Selain itu derajat bebas atau degree of îeedom df, nilai C. R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan signiîkansi t-hitung dengan nilai probabilitas p= Hasil bobot regresi uji kausalitas disajikan pada tabel 2. Miîahurrohmah206 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamHubungan antarVariabel Estimate . P Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI dengan output pembelajaran mata kuliah StrategiPembelajaran PAI1,187 0,146 8,134 0,000Tabel 2 Hasil Bobot Regresi Uji KausalitasPenjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signiîkan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signiîkansi t-hitung lebih kecil dari 0, besarnya pengaruh variabel laten proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI secara langsung standardized direct eîect terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,065. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat Determinasi2. Besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koeîsien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis mayor penelitian ini berupa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat analisis imi menunjukkan bahwa chi-square 13,608 DF = 8, p = 0,093, CMIN/DF = 1,701, GFI = 0,970, AGFI= 0,921, TLI=0,987 dan RMSEA= 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi semua. Hal ini berarti, hipotesis Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 207yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat diterima. Penjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signiîkan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signiîkansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini didasarkan atas penyusunan dan pembangunan model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa STAIN. Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa faktor-faktor yang sangat kuat mempengaruhi proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI adalah kinerja dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, kepribadian dosen, fasilitas yang mendukung proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, perilaku mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI. Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI tersebut akan menghasilkan output berupa kompetensi mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa. Keterampilan yang diharapkan yang wajib dikuasai oleh mahasiswa adalah mampu mendemonstrasikan metode dan menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin membangun model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI yang efektif dan eî penelitian ini memperkuat penjelasan pada model sebelumnya seperti Model evaluasi ini dikembangkan oleh Kirkpatrick dikenal dengan Evaluating Training Programs îe Four Levels atau Kirkpatrickâs evaluation model. Evaluasi terhadap program training mencakup empat level evaluasi, yaitu reaction, learning, behavior, dan result Widyoko, 2007. Model ini mengevaluasi secara sistematis mulai dari evaluasi reaksi, evaluasi belajar, evaluasi perilaku dan evaluasi hasil. Hasil penelitian ini juga memperkuat temuan Sururi 2008 yang melakukan pengembangan model dari model Kirkpatrick yang telah dimodiîkasi. Model EPBI milik Sururi 2008 telah dilakukan pada mata pelajaran bahasa Inggris. Model ini memiliki dua komponen pokok, yaitu proses dan output pembelajaran bahasa Inggris. Proses pembelajaran bahasa Inggris terdiri dari empat subkomponen, yaitu a di dalam kelas, b Miîahurrohmah208 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan Islamkepribadianguru bahasa Inggris, cperilaku siswa,dan d fasilitas, media pembelajaran bahasa Inggris. Output pembelajaran bahasa Inggris mencakup empat subkomponen, yaituketerampilan a listening, b reading, c speaking, dan d writing. Di samping itu juga penelitian memperlihatkan bahwa besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koeîsien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran 2008 1 berpendapat bahwa evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Melalui hasil koeîsien determinasi sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen output pembelajaran PAI dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 209DAFTAR PUSTAîAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta Ditjen Dikdasmen Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Strategi Pembelajaran dan PemilihannyaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8â23 Nopember 1999 di PPPG Matematika 2000. Evaluasi Pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal 19â23 September 2000 di Universitas Negeri 2003. Desain dan Penilaian Pembelajaran Mahasiswa. Makalah disajikan dalam Lokakarya Sistem Jaminan Mutu Proses Pembelajaran, tanggal 19 Juni 2003 di universitas Gadjah Mada dan Shrinkîeld, J. 1985. Systematic Evaluation A Selfâ instructional Guide to îeory and Practice. New York Kluwer Nijhoî Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Algensindo. Miîahurrohmah210 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai 2007. Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran IPS SMP. Yogyakarta PPS 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005. ... Evaluasi adalah suatu komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran Magdalena et al., 2020 dan dilakukan secara berkelanjutan Miftahurrohmah, 2014. Pendidik harus mengetahui prinsip dasar dan syarat evaluasi dalam melakukan evaluasi pembelajaran Aulia et al., 2020. ... Muhammad Ghozil AuliaMuhammad Aufal MinanPenelitian ini mendeskripsikan tentang analisis pembelajaran Al-Qurâan Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan informan guru mata pelajaran Al-Qurâan Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini berfokus pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran Al-Qurâan Hadis MAN 1 Bantul. Proses perencanaan dengan penyusunan RPP mata pelajaran Al-Qurâan Hadis di MAN 1 Bantul sudah sesuai aturan kurikulum dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolahan serta RPP sudah sesuai dengan rumusan ABCD. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qurâan Hadis sudah cukup efektif karena telah sesuai dengan RPP serta sarana dan prasarana yang sudah memadai. Evaluasi pembelajaran Al-Qurâan Hadis di MAN 1 Bantul menilai dalam aspek keterampilan, sikap spiritual, dan sosial siswa. Evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas-tugas serta ulangan. Selain itu, pembelajaran dimasa pandemi covid-19 yang dilakukan secara daring sudah cukup baik juga guru telah berupaya agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan AmbarwatiAbdul KarimThe discussion in the research relates to the planning, implementation and evaluation of teachers in developing cognitive abilities in introducing numbers using picture number cards to group A students at PAUD Permata Jember. This research uses a qualitative research approach with the type of case study research. This research was conducted using observation, interviews, and documentation as data collection techniques. Data analysis uses data condensation, data presentation, and data verification. While the validity of the data using triangulation techniques and data sources. Based on the results of the study, it can be concluded 1 Teacher planning in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely Formation of themes, compiling RPPH, preparing learning media, choosing teaching methods and materials to be implemented, and providing information to students before learning activities. 2 The form of teacher implementation in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely opening activities namely greetings, praying and asking students how they are, Second is the core activity, namely seating management, singing songs about number recognition, distributing illustrated number card media for students, implementation of number recognition, students take turns demonstrating on the blackboard. and then the third is the closing activity, namely the teacher instructs recalling the repetition of today's learning activities, and the last is the closing activity of learning praying. 3 Evaluation of teachers in developing cognitive abilities in recognizing numbers using picture number card media, namely observation observation, performance assignment and checklist.. Pembahasan dalam penelitian berkaitan dengan perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenalkan angka dengan media kartu angka bergambar pada peserta didik kelompok A di PAUD Permata Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1 Perencanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu Pembentukan tema, menyusun RPPH, menyiapkan media pembelajaran, memilih metode dan bahan ajar yang akan dilaksanakan, serta memberikan informasi pada peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran. 2 Bentuk pelaksanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu kegiatan pembukaan yaitu salam, berdo'a dan menanyakan kabar peserta didik, Kedua adalah kegiatan inti yaitu pengelolaan tempat duduk, menyanyikan lagu tentang pengenalan angka, membagikan media kartu angka bergambar pada peserta didik, pelaksanaan pengenalan angka, Peserta didik secara bergantian mendemonstrasikan dipapan tulis. dan selanjutnya ketiga adalah kegiatan penutupyaitu guru menginstruksikan kembali recalling pengulangan kegiatan pembelajaran hari ini, dan yang terakhir adalah kegiatan penutup pembelajaran berdo'a. 3 Evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu observasi pengamatan, unjuk kerja penugasan dan JHBaderiahThe purpose of this study was to determine the implementation of learning evaluation management in improving the quality of graduates at the Palopo State Islamic Institute. This type of research is descriptive qualitative, with pedagogical, juridical, and sociological approaches. The objects in the study were academic implementers and students, and the instruments used were observation guidelines, interview guidelines, and documentation. The results showed that the learning evaluation management at IAIN Palopo consisted of planning, organizing, implementing, and evaluating programs. At the planning stage, the academic side prepares every need for learning evaluation, then holds the schedule by referring to the academic calendar and arranges the place for lectures, at the evaluation stage, the UTS and UAS are supervised by a lecturer or lecturer who teaches the subject in question. Constraints in learning evaluation management include; the incomplete several course material so that it affects planning; besides that, some students who have not received a score in the previous semester comprehensive examination, in the organizational aspect, some lecturers are late in entering exam questions. Some have even tested the material but did not provide information to the study program/faculty, aspects of the facilities that have less influence on organizing learning evaluation. Obstacles in the implementation of the evaluation are the lack of student preparation in facing exams, the existence of cheating by students during the exam, and the constraints on program evaluation, namely the absence of a set time in evaluating the program. Eko Putro WidoyokoPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi program pembelajaran IPS di SMP. Model yang dikembangkan disebut dengan model evaluasi kualitas dan output pembelajaran model EKOP. Subjek uji coba berjumlah 736 responden. Uji coba dilaksanakan di wilayah propinsi DIY dan Jawa Tengah. Proses pengembangan dilakukan melalui tiga tahap. Pengumpulan data menggunakan metode inventori sikap dan rating scale. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kecocokan model pengukuran menggunakan confirmatory factor analysis CFA. Kecocokan model pengukuran menggunakan empat indikator, yaitu 1 Chi-Square; 2 Ď-value; 3 RMSEA; dan 4 GFI. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa a model EKOP merupakan salah satu model evaluasi yang baik. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS; b model pengukuran kualitas dan output pembelajaran IPS sudah sesuai dengan data lapangan, dan c hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS menunjukkan bahwa panduan evaluasi dinilai cukup baik sebagai acuan implementasi evaluasi model kunci model evaluasi, kualitas pembelajaran, output pembelajaranKajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan EkonomiAmanAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri Penelitian. Jakarta Rineka CiptaS ArikuntoArikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka Evaluasi Pendidikan______. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 NopemberD MardapiDi Pppg Matematika YogyakartaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 Nopember 1999 di PPPG Matematika Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and PracticeL D StufflebeamJ ShrinkfieldStufflebeam, dan Shrinkfield, J. 1985. Systematic Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and Practice. New York Kluwer Nijhoff dan Penilaian PendidikanNana Dan SudjanaIbrahimSudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikanSururiSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 NopemberZamroniZamroni, 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005.
Macam-macam Strategi Pembelajaran Bentuk dan macam strategi pembelajaran itu banyak, tetapi tidak semua strategi tersebut cocok untuk setiap mata pelajaran. Karena kecocokan strategi pembelajaran banyak ditentukan oleh faktor, seperti tujuan pembelajaran, materi ajar, jumlah dan kemampuan peserta didik, media pembelajaran yang tersedia dan lain-lain.
macam macam strategi pembelajaran pai